PESUGIHAN (MENCARI KEKAYAAN)

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Jama`ah Shalat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Marilah kita bersyukur dan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah, karena di setiap desahan nafas dan denyutan nadi kita, selalu ada tetasan dan limpahan nikmat Allah Tabaaraka wa ta`ala.

Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, nabi yang telah menjelaskan semua risalah kenabian yang Allah Allah amanahkan, hingga setiap perkara yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Surga Allah pasti sudah beliau jelaskan, dan setiap perkara yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Neraka Allah pun sudah beliau peringatkan. Beliau tidaklah meninggalkan ummatnya melainkan dalam keadaan agama ini telah terang benderang, sampai malamnya pun seperti siang.

Jama`ah Shalat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan menjalankan perintah Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam-dan menjauhi apa-apa yang beliau larang.

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Artinya: “Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka. (Riwayat Al-Bukhariy no. 3158 dan Muslim no. 2961).

Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam- adalah Nabi yang sangat penyanyang kepada ummatnya, Allah berfirman:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Artinya: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS:At-Taubah | Ayat: 128).

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Seorang ayah –misalnya-, ketika rasa cinta dan kasih sayangnya memuncak pada anaknya atau keluarganya, apa yang ia khawatirkan? Ia akan khawatir apakah anaknya sudah makan apa belum? Istrinya punya bahan masakan atau tidak? Keluarganya sedang berkecukupan atau kelaparan?

Adapun Rasulullah -shallallahu`alaihi wa sallam- maka bukti kasih sayang beliau kepada ummat ini bukan beliau lampiaskan dengan khawatir tentang dunia mereka, makanan mereka atau rumah mereka, bahkan yang beliau khawatirkan justru adalah bila sampai dunia dibentangkan dengan luas dan dimudahkan meraihnya lalu mereka lalai hanyut tenggelam dalam bermegah-megahan di dalam perkara dunia hingga terabaikanlah agamanya.

Rasulullah -shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

مَا أَخْشَى عَلَيْكُمُ الْفَقْرَ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ التَّكَاثُرَ

Artinya: Yang aku khawatirkan pada kalian bukanlah kemiskinan, namun yang kukhawatirkan adalah saling berbangganya kalian (dengan harta)”. (Riwayat Ahmad [2: 308], Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).

Allah menyifati sifat manusia yang suka berlomba-lomba untuk bermegah-megahan ini dalam firman-Nya:

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”. (Surat At-Takatsur: 1-2).

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Kekhawatiran terhadap kurangnya harta benda, tertimpa kemiskinan, kesempitan hidup, hutang yang tak kunjung lunas, biaya hidup yang makin mahal, faktanya sering membuat orang lari dari kenyataan lalu mencari jalan keluar dengan langkah-langkah yang haram. Beberapa langkah haram tersebut misalnya adalah:

1). MENDATANGI DUKUN

Banyak orang yang tidak betah dengan derita kefaqiran lalu mendatangi dukun untuk meminta solusi ekonominya yang seret, sedikitnya pelanggan, habisnya modal, bangkrutnya usaha. Ini adalah tindakan haram. Baik mencari solusi dengan mencari penglarisan ala japa mantra, atau pun rajah, atau pun menggandakan uang, atau pun memelihara tuyul, babi ngepet dan sejenisnya.

Rasulullah -shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Artinya: “Siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) dan bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Riwayat Muslim).

Ini balasan untuk mereka yang mendatangi dukun, tukang ramal, paranormal, maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari, meskipun hanya mendatangi tanpa membenarkan. Apalagi sampai membenarkan perkataan dukun, maka ia telah kufur dengan apa yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad –shallallahu`alaihi wa sallam-. Karena dengan membenarkan dukun berarti menganggap ada sosok yang tahu perkara ghoib selain Allah. Rasulullah -shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Artiny: “Siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (Riwayat Ahmad dan Ashabus Sunan. Hadits ini dishahihkan Syikah al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3047 dan al-Irwa’).

Kini banyak orang awam mulai tertipu dengan penampilan paranormal yang berpenampilan jubah ustadz atau kiyai. Orang-orang yang awam tentu mengira bahwa metode pengobatan sang paranormal ini menggunakan cara Islam ketika penampilannya memang terlihat islami. Apalagi jika jimat dan mantera yang digunakan ditulis dengan font arab atau diberi minyak wangi, maka semakin yakinlah mereka bahwa sang dukun adalah kiyai mumpuni.

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Jauhilah dukun! Kembalilah kepada Allah dengan meminta pertolongan dan perlindungan kepada-Nya semata. Karena Allah-lah yang mampu menghilangkan kesulitan dan mendatangkan kemudahan.

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

2). KORUPSI

Dalam agama Islam, istilah korupsi terbagi dalam beberapa keadaan, yakni risywah (suap), saraqah (pencurian), al-gasysy (penipuan) dan juga khianat atau pengkhianatan.

Allah berfirman:

وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ

Artinya: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil,…”. (Surat Al-Baqarah: 188).

Allah juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu,…”. (Surat An-Nisaa’: 29).

Banyak orang demi bermegah-megahan dalam perkara dunia, atau demi dianggap orang berada, atau takut disangka miskin padahal ia, akhirnya memakan harta saudaranya secara bathil dengan mencuri, menipu, merampok, dan yang tidak kalah sering adalah KORUPSI.

Korupsi adalah tindakan tidak amanah, baik dalam perkara waktu, nota palsu, menyuap atau pun menipu.

Rasulullah -shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

Artinya: ‘’Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu”. (Riwayat Abu Daud no. 3535, At-Tirmidzi no. 1264 dan Ahmad [3:414]).

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Selain cara-cara haram tersebut, terkadang seseorang juga demi bermegah-megahan dalam dunia, mereka rela berhutang, menumpuk kredit, tutup lobang gali lobang,. Berhutang bukanlah perkara yang haram, boleh-boleh saja seseorang berhutang, namun hendaknya memperhatikan adab-adab dalam berhutang, diantaranya adalah:

1). Wajib membayar hutang

2). Hutang tidak boleh mendatangkan keuntungan bagi si pemberi hutang, alias bunga.

3). Berhutang dengan niat baik

Jika seseorang berhutang dengan tujuan buruk, maka dia telah zhalim dan melakukan dosa. Diantara tujuan buruk tersebut seperti.

1). Berhutang untuk menutupi hutang yang tidak terbayar

2). Berhutang untuk sekedar bersenang-senang, bukan karena darurat.

3). Berhutang dengan niat meminta atau berniat sengaja tidak akan membayar.

Orang-orang yang gemar berhutang hendaknya selalu mengingat hadits Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda :

نَفْسُ الْـمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّىٰ يُقْضَى عَنْهُ

Artinya: “Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab utangnya sampai hutang dilunasi”. (Riwayat Ahmad dalam Musnad-nya [II/440, 475, 508], At-Tirmidzi no. 1078-1079, ad-Darimi [II/262], Ibnu Majah no. 2413, Imam Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah no. 2147, Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani –rahimahullah- dalam Shahih Al-Jami’ish Shaghir (no. 6779).

KHUTBAH KEDUA

Jama`ah Sholat Jum`at Yang Dimuliakan Oleh Allah.

Dalam Islam, bila seseorang ingin mendapat kenyamanan hidup, dilapangkan rizkinya, maka silahkan menempuh dengan cara-cara yang halal, seperti bersedekah, silaturrahim, istighfar, berdoa kepada Allah. Yang inti dari semua itu adalah bahwa bila seorang hamba benar-benar bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan memberikan jalan keluarga bagi kesulitan hidupnya, tentang ekonominya yang terasa buntu, tentang waktunya yang selalu tak pernah bisa bermajelis ilmu, tentang hartanya yang selalu dirasa tak pernah cukup membantu, hatinya yang selalu gundah dan galau, bertaqwalah kepada Allah niscaya Allah akan memberi jalan keluarnya, bukankah Allah berfirman:

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (Surat Ath-Thalaq: 2-3).

Semoga apa yang kita bahas pada khutbah kali ini memberikan faidah buat kita semua. Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah ta`ala:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْـمُرْسَلِينَ وَالْـحَمْدُ لِلهِ ربِّ الْعَالَـمِينَ

Tulisan ini adalah kutipan materi khutbah Jum’at di Masjid Al-Ijtihad Desa Kotaraya Kec. Mepanga Kab. Parigimoutong Sulawesi Tengah Pada Hari Jum’at 23 Jumadal Ula 1439 H/09 Februari 2018 M.

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Jum’at 30 Jumadal Ula 1439 H/16 Februari 2018 M.

[/pl_text]
[/pl_col]
[/pl_row]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *