ANTARA NABI YUNUS DAN FIR`AUN

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Alllah -subhanahu wa ta’ala- memberikan kisah-kisah di dalam Al-Qur’an kepada ummat ini dengan kisah-kisah yang dapat dijadikan pelajaran, kisah Nabi Yunus -‘alaihis-salam- adalah di antara kisah yang penuh makna, namun kita hanya akan mencuplik sedikit dan singkat dari sisi kehidupan beliau.

Nabi Yunus tenggalam dalam lautan lalu dimakan oleh ikan besar. Namun Allah menolongnya dan menjadikannya selamat. Padahal ia telah diliputi tiga kegelapan sekaligus, yaitu kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam.

Tentang kisah tenggelam ini ternyata juga dialami oleh si kafir Fir’aun. Fir`aun yang hidup pada zaman Nabi Musa -‘alaihis-salam- ini Allah tenggelamkan dalam lautan, namun akhirnya tidak Allah tolong sedikit pun dan jasadnya Allah abadikan untuk menjadi pelajaran ummat-ummat berikutnya.

Tentang kisah Nabi Yunus, Allah sebutkan dalam Al-Qur’an:

فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ

لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya: “Kalau sekiranya dia tidak TERMASUK ORANG-ORANG YANG BANYAK MENGINGAT ALLAH, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”. (Surat ash-Shaffat: 143—144).

Sedangkan tentang Fir`aun, Allah sebutkan dalam Al-Qur’an:

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

آلآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir’aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)”. “Mengapa baru sekarang (kamu beiman), padahal sesungguhnya engkau telah DURHAKA SEJAK DAHULU, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan”. (Surat Yunus 90-91).

Semoga Allah merahmati kita, Nabi Yunus dahulunya sebelum mendapat mushibah, saat masih lapang, ia adalah hamba yang banyak mengingat Allah. Maka Allah menolongnya.

Sedangkan Fir`aun, dahulunya sebelum mendapat mushibah dan adzab, dahulunya ketika masih lapang ia tidak mau menjalankan perintah Allah, bahkan berbuat kejahatan dan kekufuran di muka bumi. Sehingga Allah pun tidak menolognya di masa sulitnya.

Semoga Allah merahmati kita! Mari kita mengingat Allah di masa lapang dengan beribadah hanya kepadanya, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranga Allah. Semoga dengannya Allah mengabulkan do`a kita di saat kita berhadapan dengan masa-masa sulit..

Rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda:

تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

Artinya: “Kenalilah Allah di masa lapang, niscaya Ia akan mengenalimu di masa sulit”. (Riwayat At-Tirmidzi no. 2516).

Allahu A`lam.

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Rabu 13 Shofar 1437 H/25 Nopember 2015 M.

(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 0995).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *