FAIDAH HADITS RIYADLUSH-SHALIHIN (Hadits Ke 256) KEUTAMAAN KAUM LEMAH DAN FAQIR DARI KALANGAN KAUM MUSLIMIN (Bag. 5)

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

KEUTAMAAN KAUM LEMAH DAN FAQIR DARI KALANGAN KAUM MUSLIMIN (Bag. 5)

Referensi: Kitab Riyadh Ash-Salihin no.  256

وعن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: أنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ المَسْجِدَ، أَوْ شَابًّا، فَفَقَدَهَا، أَوْ فَقَدَهُ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم، فَسَأَلَ عَنْهَا، أو عنه، فقالوا: مَاتَ. قَالَ: أَفَلا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي بِهِ، فَكَأنَّهُمْ صَغَّرُوا أمْرَهَا، أَوْ أمْرهُ، فَقَالَ: دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ أو قَبْرِهَا، فَدَلُّوهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا، ثُمَّ قَالَ: إنَّ هذِهِ القُبُورَ مَمْلُؤةٌ ظُلْمَةً عَلَى أهْلِهَا، وَإنَّ اللهَ تعالى يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاتِي عَلَيْهِمْ

Artinya: “Dari Abu Hurairah -radhiyallahu `anhu- berkata: bahwasannya ada seorang wanita yang berkulit hitam atau seorang pemuda yang biasa membersihkan masjid (di masa Nabi). Suatu Ketika Nabi tidak melihatnya, maka Nabi -shallallahu `alaihiwasallam-, menanyakan tentang kabar wanita itu, para sahabat menjawab: “dia telah meninggal dunia”. Lantas beliau bertanya: “Mengapa kalian tidak memberitahuku?”. Seakan mereka memandang rendah urusan perkara (ada atau tidak adanya) orang tersebut. Maka beliau bersabda: “tunjukkanlah kepadaku di mana orang itu dikuburkan!”. Maka para shahabat menunjukkan (kuburan orang tersebut)  kepada beliau, lalu Nabi menshalatinya. Setelah itu beliau bersabda: “sesungguhnya kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi penghuninya, dan sesungguhnya Allah Ta`ala meneranginya karena shalatku atas mereka”. (Riwayat Muslim no. 956).

SYARAH SINGKAT:

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata: Mayoritas Riwayat menyebutkan seorang Wanita hitam yang suka menyapu masjid, maksudnya adalah menyingkirkan dan membersihkan kotoran di dalamnya, keudian Wanita itu meninggal pada malam hari, kemudian para shahabat -radhiyallahu `anhum- menyepelekan keadaannya, mereka berkata: “kita tidak perlu memberitahukannya kepada Rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam-  pada malam hari ini”.

Kemudian mereka menguburkannya, setelah itu Rasulullah menanyakannya, mereka menjawab: “Wanita itu telah meninggal”. Lantas beliau -shallallahu `alaihi wa sallam- bertanya: “kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku Ketika ia meninggal?”, beliau bersabda: “tunjukkanlah kuburannya kepadaku”.

Kemudian mereka menunjukkannya, lalu beliau mensholatkannya dan bersabda: “sesungguhnya alam kubur ini penuh dengan kegelapan bagi penghuninya dan Allah Ta`ala akan meneranginya untuk mereka dengan shalatku ini. (Lihat Syarh Riyadhish-Shalihin, Jilid 3 hal. 60, Cetakan Madarul Wathan Lin-Nasyr. Karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin).

FAIDAH HADITS:

1. Disyariatkan membersihkan masjid dari kotoran yang terdapat di dalam dan sekitarannya.
2. Bolehnya kegiaatan membersihkan masjid itu dihendel oleh Wanita, tidak harus pria.
3. Besarnya perhatian Rasulullah terhadap ummatnya, yaitu dengan menanyakan dan memantau keadaan mereka.
4. Ketawadhu’an Rasulullah.
5. Rasulullah menghormati seseorang itu berdasarkan amal perbuatannya.
6. Rasulullah tidak mengetahui yang ghaib, oleh karena itu Nabi memerintahkan “tunjukkanlah kuburannya kepadaku!”.
7. Bolehnya memberitahukan berita kematian seseorang kepada orang yang berkepentingan terhadapnya.
8. Keutamaan menghadiri shalat jenazah atas orang yang baik.
9. Dibolehkan shalat jenazah di pekuburan setelah jenazah dikuburkan bagi yang belum sempat menshalati sebelumnya. Ini berlaku bangi yang meninggal pada masa kita, adapun orang yang meninggalnya sudah lama maka tidk lagi disyariatkan.
10. Larangan menghinakan atau meremehkan orang lain karena ketidaktahuan atas kedudukan mereka di sisi Allah.

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Jumat 24 Rajab 1445 H / 24 Januari 2025 M. Di Pesantren Minhajussunnah Kotaraya.

Silahkan Dukung Dakwah Pesantren Minhajussunnah Al-Islamiy Desa Kotaraya Sulawesi Tengah Dengan Menjadi DONATUR.
REKENING DONASI: BRI. 1076-0100-2269-535 a.n. PONPES MINHAJUSSUNNAH KOTARAYA
Konfirmasi ke nomer HP/WA 085291926000