FAIDAH HADITS RIYADLUSH-SHALIHIN (Hadits Ke 257) KEUTAMAAN KAUM LEMAH DAN FAQIR DARI KALANGAN KAUM MUSLIMIN (Bag. 6)
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
KEUTAMAAN KAUM LEMAH DAN FAQIR DARI KALANGAN KAUM MUSLIMIN (Bag. 6)
Referensi: Kitab Riyadh Ash-Salihin no. 257
عن أَبي هريرةرضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: رُبَّ أشْعَثَ أغبرَ مَدْفُوعٍ بالأبْوابِ لَوْ أقْسَمَ عَلَى اللهِ لأَبَرَّهُ
Artinya: Dari Abu Hurairah -radhiyallahu `anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda: “bisa jadi orang yang berpenampilan kumal dan berdebu yang pintu-pintu tertutup untuknya, tetapi jika ia bersumpah kepada Allah niscaya Allah kabulkan keinginannya”. (Riwayat Muslim no. 2622).
SYARAH SINGKAT:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata: Rambutnya tidak teratur (acak-acakan) karena tidak memiliki minyak atau tidak memiliki sisir ramput untuk merapikannya, ia tidak begitu memperhatikan penampilan fisiknya. berdebu kulitnya, berdebu pakaiannya karena sangat miskinnya.
Selalu ditolak Ketika bertemu, maknya adalah ia tidka memiliki kedudukan di mata manusia, Ketika ia meminta ijin untuk bertamu ia tidak diijinkan, bahkan mereka menolaknya tatkala baru saampai di depan pintu. Yakni, ketika pemilik rumah membukakan pintu lalu melihat orang tersebut, mereka langsung menutupnya di depan matanya, karena ia tidak berharga di depan manusia.
Namun, orang ini memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah, jika ia bersumpah atas nama Allah, maka akan dikabulkan. Jika ia berucap “in syaa’allah tidak akan terjadi demikian” maka tidaklah akan terjadi (Allah kabulkan) karena kedudukan dan kemuliaannya di sisi Allah Ta`ala. (Lihat Syarh Riyadhish-Shalihin, Jilid 3 hal. 64, Cetakan Madarul Wathan Lin-Nasyr. Karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin).
FAIDAH HADITS:
- Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta seseorang sebagai ukuran kemuliaan mereka, tetapi Allah melihat hati dan amal mereka.
- Kedudukan tinggi di sisi Allah tidak ditandai dengan indahnya rupa, banyaknya harta, mewahnya tempat tinggal, dahsyatnya kendaraan atau mulianya kedudukan di hadapan manusia.
- Merendahkan diri di hadapan Alah adalah sebab dikabulkannya doa. Karena itu, Allah mengabulkan sumpah orang-orang yang bertaqwa, orang-orang yang memiliki amal tersembunyi.
- Barangsiapa yang paling bertaqwa kepada Allah, maka ia paling mulia di sisi-Nya, Dia akan memudahkan urusannya, mengabulkan doanya, mengangkat kesulitannya dan memenuhi sumpahnya.
- Keutamaan hamba-hamba lemah yang taat kepada Allah.
- Hadits ini bukan memotifasi untuk tidak menyisir rambut atau menyengaja kumuh serta kumal, bukan pula yang dimaksud dalam hadits ini adalah tentang adanya keutamaan khusus bagi orang yang rambutnya acak-acakan dan badannya berdebu. Karena di sana ada yang berpenampilan demikian namun doanya tidak Allah kabulkan. Sebagaimana hadits:
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌوَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
Artinya: “Kemudian Nabi Muhammad -shalallahu `alaihi wa Sallam- menyebutkan ada seorang pria yang melakukan perjalanan jauh, pakaiannya kusut dan berdebu. Dia mengangkat tangannya ke langit mengatakan dalam doanya: “Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku”. Sementara makanannya haram, minumannya haram, dan diberi makan (makanan tambahan) dengan sesuatu yang haram. Maka bagaimana orang tersebut bisa dikabulkan doanya”. (Riwayat Muslim no. 1015).
|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Jumat 24 Rajab 1445 H / 24 Januari 2025 M. Di Pesantren Minhajussunnah Kotaraya.
Silahkan Dukung Dakwah Pesantren Minhajussunnah Al-Islamiy Desa Kotaraya Sulawesi Tengah Dengan Menjadi DONATUR.
REKENING DONASI: BRI. 1076-0100-2269-535 a.n. PONPES MINHAJUSSUNNAH KOTARAYA
Konfirmasi ke nomer HP/WA 085291926000