SAAT MULUT TERKUNCI, TANGAN BERBICARA DAN KAKI MENJADI SAKSI
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Allah berfirman:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Surat Ya Siin: 65).
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman menerangkan keadaan mereka di tempat yang penuh kesengsaraan itu. Dengan menjadikan mereka bisu tidak bisa bicara, sehingga mereka tidak sanggup mengingkari apa yang telah mereka kerjakan berupa kekafiran dan sikap mendustakan. Anggota badan mereka akan memberikan kesaksian terhadap apa yang mereka kerjakan dan akan dijadikannya dapat berbicara oleh Allah yang mampu menjadikan segala sesuatu dapat berbicara.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy menjelaskan: Allah berfirman dalam menjelaskan keadaan mereka yang sangat mengerikan di dalam negeri kesengsaraan: “pada hari ini kami tutup mulut mereka” kami menjadikan mereka bungkam, tidak bisa berbicara, sehingga mereka tidak dapat mengingkari apa yang telah mereka kerjakan, yaitu kekufuran dan kedustaan. “tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” makasudnya seluruh anggota tubuh mereka akan memberikan kesaksian terhadap apa yang telah mereka kerjakan, anggota tubuh tersebut dijadikan dapat berbicara oleh Allah, (Dia lah Allah) yang telah membuat segala sesuatu dapat berbicara. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 698, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).
Allah mampu membuat mulut kita dapat berbicara, Allah mampu pula membuat tangan kita bisa berbicara, Allah pun mampu menjadikan kaki kita dapat bersaksi.
Saat anggota tubuh menjadi saksi atas perbuatan mereka sendiri di dunia, mereka bertanya kepada kulit-kulit mereka sendiri, mereka berdebat dengan diri mereka sendiri, perdebatan yang belum pernah terjadi di dunia, perdebatan yang terjadi di hadapan Allah Ta`aala.
Allah berfirman:
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: “Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka menjawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (Surat Fushilat: 21).
Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal shalih, dan jasad kita menjadi saksi kebaikan kita, bukan menjadi saksi yang akan menghujat kita, karena saat itu mulut terkunci tak dapat berkata.
|Kotaraya, Sulawesi Tengah, Senin, 11 Sya`ban 1438 H/08 Mei 2017 M.
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1140).