PARA SAKSI DI HARI KIAMAT

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Membayangkan dahsyatnya hari kiamat dan kejadian-kejadian setelahnya tentu akan menimbulkan rasa takut bagi orang-orang yang beriman.  Kiamat adalah hari yang sangat dahsyat, di mana gunung-gunung beterbangan, langit pecah, lautan bergolak, bumi mengeluarkan segala isinya.

Kebangkitan manusia dari kubur, berkumpulnya manusia di padang mahsyar, pengadilan (hisab) dan penimbangan amal (mizan), penyeberangan manusia di atas jembatan/shirat (jembatan di atas api neraka yang menyala-nyala) dan akhirnya tentang masuknya manusia ke surga atau neraka.  Sungguh peristiwa-peristiwa yang dahsyat.

Belum lagi tentang berbagai bukti dan saksi yang akan dihadirkan sehingga tidak ada yang bisa lari atau mencari alasan atas amal perbuatan buruknya semasa di dunia. Bukankah Allah berfirman:

  وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أُولَئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الأشْهَادُ هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

Artinya: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”. (Surat Huud: 18).

PARA SAKSI TERSEBUT DI ANTARANYA ADALAH:

1). ALLAH –JALLA JALAALUH-

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya: “Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu”. (Surat Al-Hajj: 17).

2). NABI MUHAMMAD –SHALLALLAHU`ALAIHI WA SALLAM-

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا

Artinya: “Dan bagaimanakah jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka”. (Surat An-Nisa’: 41).

Mahkamah tersebut merupakan mahkamah yang paling adil dan agung, yang memberikan keputusan adalah Allah Yang Maha sempurna ilmu-Nya, keadilan-Nya dan kebijaksanaan-Nya, sedangkan yang menjadi saksi adalah manusia yang paling suci, yaitu para rasul terhadap umat mereka, belum lagi ditambah dengan pengakuan sadar dari orang-orang yang terdakwa. Pada hari itu, sebagian orang berbahagia memperoleh keberuntungan, kemenangan, kemuliaan dan keberhasilan, dan pada hari itu sebagian lagi bahkan mendapatkan kesengsaraan, keninaan, terbukanya aib dan memperoleh adzab yang menghinakan.

Seorang Nabi akan menjadi saksi atas perbuatan umatnya, yakni apakah perbuatan mereka mengikuti perintah Allah atau tidak.

3). UMAT ISLAM (TERUTAMA PARA SHAHABAT NABI DAN KAUM MUKMININ SECARA UMUM)

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ

Artinya: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia”.  (Surat Al-Baqarah: 143).

Umat Islam dijadikan umat pertengahan, yakni umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat dan akan bersaksi di akhirat bahwa para rasul telah menyampaikan risalah kepada kaumnya, sebagaimana Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjadi saksi terhadap umatnya, bahwa Beliau telah menyampaikan riasalahnya.

4). MALAIKAT

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ

Artinya: “Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi”. (Surat Qaf: 21).

Yang akan menjadi saksi terhadap amalnya; baik atau buruk, seperti tangan, kaki dan lainnya. Ini menunjukkan perhatian Allah kepada hamba dan dijaga-Nya amal mereka serta akan diberi-Nya balasan secara adil. Hal ini adalah sesuatu yang perlu diperhatikan sekali dan diingat oleh seorang hamba.

5). BUMI

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

Artinya: “Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya”. (Surat Al-Zalzalah: 4).

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy berkata: “Bumi akan bersaksi terhadap orang-orang yang beramal tentang apa yang mereka kerjakan di atasnya, baik atau buruk, karena bumi termasuk para saksi terhadap hamba tentang amal yang mereka kerjakan.” Hal itu, karena Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- memerintahkan bumi untuk memberitahukan apa yang dikerjakan di atasnya, maka ia tidak mendurhakai perintah-Nya. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 932, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).

6). ANGGOTA TUBUH

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (An-Nur: 24).

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- juga berfirman:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Surat Ya Siin: 65).

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy menjelaskan: Allah berfirman dalam menjelaskan keadaan mereka yang sangat mengerikan di dalam negeri kesengsaraan: “pada hari ini kami tutup mulut mereka” kami menjadikan mereka bungkam, tidak bisa berbicara, sehingga mereka tidak dapat mengingkari apa yang telah mereka kerjakan, yaitu kekufuran dan kedustaan. “tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” makasudnya seluruh anggota tubuh mereka akan memberikan kesaksian terhadap apa yang telah mereka kerjakan, anggota tubuh tersebut dijadikan dapat berbicara oleh Allah, (Dia lah Allah) yang telah membuat segala sesuatu dapat berbicara. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 698, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).

7). HATI NURANI

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Artinya: “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (Surat Al-Isra’: 14).

Dari ayat ini juga kita mendapat faidah tentang keadilan yang paling besar.

8). AMAL PERBUATAN

Allah -Subhaanahu wa Ta’aala- berfirman:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Artinya: “Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, (dosa) yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun”. (Surat Al-Kahfi: 49).

Itulah beberapa saksi yang akan bersaksi dengan jujur atas perbuatan-perbuata kita di hari kiamat nanti. Tidak ada seorang pun yang mampu mengingkari perbuatan yang telah ia lakukan, baik oleh tangannya, kakinya, lisannya, matanya, telinganya bahkan bumi yang dipijaknya akan bersaksi untuknya.

Semoga bermanfaat!!

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Senin, 07 Al-Muharram 1440 H/17 September 2018 M.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *