ORANG BERIMAN, TIDAK RAKUS DALAM HAL MAKANAN

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Di dalam hadits yang shahih diriwayatkan:

عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ لَا يَأْكُلُ حَتَّى يُؤْتَى بِمِسْكِينٍ يَأْكُلُ مَعَهُ فَأَدْخَلْتُ رَجُلًا يَأْكُلُ مَعَهُ فَأَكَلَ كَثِيرًا فَقَالَ يَا نَافِعُ لَا تُدْخِلْ هَذَا عَلَيَّ سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ

Artinya: “Dari Nafi`, ia berkata: Di antara kebiasaan Ibnu ‘Umar adalah tidak makan sampai didatangkan seorang miskin yang akan makan bersamanya, maka aku pun memasukkan (mengundang) seorang laki-laki yang akan makan bersamanya. Laki-laki itu makan banyak, maka Ibnu `Umar berkata: Wahai Nafi`, janganlah engkau masukkan (undang makan) orang ini kepadaku (lagi). Aku telah mendengar Nabi -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda: Seorang mukmin makan memenuhi satu usus, sedangkan orang kafir makan memenuhi tujuh usus”. (Riwayat aL-Bukhari, no. 5391).

Adapun tidak disukainya banyak makan, juga disebutkan dalam sabda Nabi -shallallahu `alaihi wa sallam- sebagai berikut:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: “Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukup bagi anak Adam beberapa suap yang menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada pilihan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya”. (Riwayat At-Tirmidzi, no. 2380. Ibnu Majah, no. 3349. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).

Dengan ini semua bukan berarti seseorang kemudian menyedikitkan makannya yang akan berujung pada kemalasan menuntut ilmu atau mencari penghidupan, maka bila demikian keadaanya sungguh ia bukan sedang mencari keutamaan namun sedang beralasan untuk berpangku tangan.

Sisi keadilan petunjuk Nabi dalam hal memenuhi isi perut adalah menyudahi makan ketika masih ada keinginan atau ruang usus untuk menambahnya, karena di antara sifat orang yang beriman adalah mereka yang semangat dalam berbuat zuhud dan merasa cukup dengan perbekalan yang ada.

Semoga bermanfaat!!

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Sabtu 23 Syawal 1439 H/07 Juli 2018 M.

______

Dukung Dakwah Pesantren Minhajussunnah Al-Islamiy Desa Kotaraya Sulawesi Tengah Dengan Menjadi DONATUR.

REKENING DONASI: BRI. KCP. KOTARAYA 1076-0100-2813-504 a.n. MUKHLISIN, Konfirmasi ke nomer HP/WA 085291926000

PROPOSAL SINGKAT DI http://minhajussunnah.or.id/santri/proposal-singkat-program-dakwah-dan-pesantren-minhajussunnah-al-islamiy-kotaraya-sulawesi-tengah/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *