DENGAN RASA GEMBIRA SAJA TIDAKLAH CUKUP

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Ada ataukah tidak? Seorang muslim yang merasa biasa-biasa saja dengan datangnya bulan Ramadhan? Jika ada, maka hendaklah ia mengkhawatirkan dirinya, sebab ia jahil tentang kebaikan yang begitu banyak yang Allah letakkan di bulan Ramadhan.

Di antara sekian banyak alasan mengapa kita mesti bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

  1. Di Dalam Bulan Ramadhan Terdapat Kewajiban Yang Termasuk Dalam Rukun Islam, Yaitu Puasa Ramadhan.
  2. Bulan Ramadhan Adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an.
  3. Setan-Setan Dibelenggu, Pintu-Pintu Surga Dibuka, Pintu-Pintu Neraka Ditutup Sejak Awal Malam Bulan Ramadhan.
  4. Pada setiap malam (bulan Ramadan) ada yang Allah bebaskan dari (siksa) neraka.
  5. Di Bulan Ramadhan Terdapat Satu Malam Yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan.
  6. Bulan Ramadhan Adalah Saat Di Mana Suatu Do’a Lebih Mudah Untuk Dikabulkan Oleh Allah.
  7. Allah menjadikan puasa Ramadhan yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) sebagai sebab diampuninya dosa
  8. Allah menjadikan puasa pada bulan Ramadan (merupakan) sebab terhapusnya dosa-dosa yang lampau sebelum Ramadan jika menjauhi dosa-dosa besar.
  9. Orang yang menunaikan qiyamul lail di bulan Ramadhan (Tarawih) bersama imam hingga selesai, dicatat baginya seperti qiyamul lail semalam (penuh).
  10. Orang yang menunaikan qiyamul lail di bulan Ramadhan (Tarawih) yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) niscaya amalannya sebagai sebab diampuninya dosa baginya.
  11. Orang yang menunaikan qiyamul lail di malam lailatul qadr yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) niscaya amalannya sebagai sebab diampuninya dosa baginya.
  12. Umrah yang dilaksanakan di bulan Ramadhan pahalanya seperti pahala haji
  13. Di Bulan Ramadhan Orang-Orang Miskin Berkesempatan Mendapat Pembagian Zakat Fitri (Buka Zakat Fitrah), Sedangkan Yang Membayar Zakat Mendapat Kesempatan Menebus Puasanya Dari Perkataan Yang Kotor Dan Sia-sia.

Dan kebaikan yang begitu banyak adalah bagian dari karunia Allah yang seorang hamba mesti bergembira. Rasulullah -shallallahu `alaihi wasallam- bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: Dari Abu Hurairah –radhiyallahu `anhu- ia berkata nahwa Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda: “telah datang ramadhan kepada kalian, bulan penuh berkah, Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa padanya, di dalamnya dibukakan pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan dari kebaikan”. (Riwayat An-Nasa’I no. 2106, Ahmad no. 8769, dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 999).

Syaikh Abdulah bin Shalih Al-Fauzan menjelaskan:

في هذا الحديث بشارة لعباد الله الصَّالحين بقُدوم شهر رمضان المبارك؛ لأنَّ النَّبيَّ  صَلَّى الله عليه وسَلَّم – أخبر الصَّحابة – رضيَ الله عنهم – بقُدومه، وليس هذا إخبارًا مجردًا؛ بل معناه بشارتهم بمَوسم عظيم

Artinya: Hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba Allah yanh shalih dengan datangnya Ramadhan. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum mengenai datangnya Ramadhan. Ini bukan sekedar kabar semata, tetapi maknanya adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung. https://www.alukah.net/spotlight/0/3313/

Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan,

قال ابن رجب الحنبلي رحمه الله : تهنئة الناس بعضهم بعضاً بشهر رمضان ، كيف لا يبشر المؤمن بفتح أبواب الجنان ، كيف لا يبشر المذنب بغلق أبواب النيران ، كيف لا يبشر العاقل بوقت يغل فيه الشياطين ، من أين يشبه هذا الزمان زمان

Artinya: “Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan). (Latha’iful Ma`arif, hal. 148. Karya Ibnu Rajab Al-Hanbaliy).

Rasa gembira, bisa menjadi “kekuatan” bagi orang-orang yang beriman untuk mengamalkan ibadah.

Jika ada yang bertanya: bagaimana agar kita kuat berpuasa?. Jawabnya: Bergembiralah dengan syariat puasa, bergembiralah dengan datangnya bulan Ramadhan, karena amalan itu jika dikerjakan dengan rasa gembira niscaya akan terasa lebih ringan.

Walau di sana ada istilah: Suatu amalan akan terasa ringan jika tidak dikerjakan, masuk akal memang. Namun puasa ramadhan tidak mungkin untuk tidak dikerjakan kecuali bagi yang diberi udzur dalam syariat.

Suatu kegiatan akan terasa lebih ringan jika dikerjakan dengan hati gembira, oleh karena itu, sejak di garis awal ramadhan Nabi memberi kabar kepada para shahabat tentang datangnya bulan ramadhan bukan semata-mata sebatas kabar, namun beriring makna memberi berita gembira. Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda: “telah datang ramadhan kepada kalian, bulan penuh berkah”. (Riwayat An-Nasa’I no. 2106).

Dengan rasa gembira saja, tidaklah cukup untuk menyambut dan memuliakan Ramadhan, misalnya seseorang mengatakan: “Ah yang penting saya sudah bergembira, tak perlu “babak belur” untuk menahan lapar dan dahaga”, lalu ia mager (males gerak) untuk meningkatkan amal shalih di bulan yang mulia, Ketahuilah! -semoga Allah merahmati kita-, para pencari kebaikan mesti meningkatkan semangat dan kualitas ibadahnya di bulan ini dan tidak cukup hanya bergembira saja, para pencari keburukan mesti mengurangi dan menghentikan kemaksiatannya. Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam- bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ ، وَيُنَادِي مُنَادٍ : يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Artinya: “Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syetan-syetan dan pembesar Jin dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup sehingga tidak ada satupun pintu Neraka yang terbuka. Dan pintu-pintu Surga dibuka sehingga tidak satupun pintu Surga yang ditutup. Kemudian ada seorang penyeru yang memanggil-manggil: “Wahai pencari kebaikan, sambutlah!!!! Wahai pencari kejelakan kurangilah!!! Dan Allah membebaskan orang-orang dari api Neraka pada setiap Malam (Ramadhan)”. (Riwayat At-Tirmidzi no. 682, Ibnu Majah no. 1642, dan dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahiihul Jaami` no. 759, dari sahabat Abu Hurairah -radhiallahu ’anhu-).

|Kotaraya – Palu – Sulawesi Tengah. Kamis 18 Sya`ban 1442 H/ 01 April 2021 M.

Silahkan Dukung Dakwah Pesantren Minhajussunnah Al-Islamiy Desa Kotaraya Sulawesi Tengah Dengan Menjadi DONATUR.

REKENING DONASI: BRI. KCP. KOTARAYA 1076-0100-2269-535 a.n. PONPES MINHAJUSSUNNAH KOTARAYA, Konfirmasi ke nomer HP/WA 085291926000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *