BOLEH KAYA, TAPI JANGAN LUPA MENUNTUT ILMU AGAMA
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas –hafidzahullah- menulis: Di dalam Islam tidak ada larangan orang menjadi kaya, tetapai jangan sampai kekayaannya menyibukkan dia dari beribadah kepada Allah, jangan sampai melalaikan dia dari MENUNNTUT ILMU SYAR`I dan mengamalkannya. Dan jangan puula melalaikan dia dari mengingat Allah dan berdzikir kepada Allah Ta`ala.
Tentang dalil bolehnya orang Islam menjadi kaya di antaranya bahwa Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam- pernah mendoakan sahabat beliau, Anas bin Malik –radhiyallahu`anhu- yang telah membantu Nabi –shallallahu`alaihi wa sallam- selama sepuluh tahun.
Beliau –shallallahu`alaaihi wa sallam- bersabda:
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ.
Artinya: “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah baginya dari rizki yang engkau karuniakan kepadanya.” (Shahih: HR. Al-Bukhari [no. 6334, 6344, 6378, 6380] dan Muslim [no. 2480, 2481]). (Disalin Dari Buku KIAT-KIAT ISLAM MENGATASI KEMISKINAN, halaman 23-24. Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas –hafidzahullah-).
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas –hafidzahullah- juga pernah menasehati dengan kalam beliau: PARA ULAMA` JUGA MENCARI NAFKAH, TAPI MEREKA TIDAK LUPA MENUNTUT ILMU SYAR`I.
Seorang muslim tidak dilarang untuk kaya, hanya saja jangan sampai melalaikan ketaqwaannya kepada Allah Ta`ala. Silahkan baca tulisan kami di http://mukhlisin.com/?s=SILAHKAN+KAYA%2C+NAMUN+TETAPLAH+BERTAQWA
|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Kamis 17 Jumadal Akhirrah 1438 H/16 Maret 2017 M.
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1127).