KECINTAAN TERHADAP AMAL SHOLIH, ADALAH TAUFIQ DARI ALLAH

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Diantara nikmat Allah yang begitu besar adalah dijadikannya hati seseorang cinta kepada amal shalih, cinta terhadap keimanan, cinta terhadap ilmu, dan juga cinta terhadap yang ma`ruf.

Bagaimana keadaan seorang hamba, yang hatinya selalu condong kepada keburukan? Kepada kefasikan? Atau kepada kesia-siaan? Betapa buruk apa yang mereka jalani dalam kehidupan.

Maka betapa besarnya nikmat Allah, bagi mereka yang dikaruniai kebaikan berupa kemanfaatan dan keberkahan dalam setiap ucapan dan perbuatan, karena bahkan itu adalah tanda Allah menghendaki kebaikan padanya.

Allah Ta’ala berfirman:

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

Artinya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki sehingga Allah berikan kepadanya sebuah petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam”. (Surat Al-An’aam: 125).

Asy-syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa`diy Menuliskan:

Allah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya tentang tanda-tanda kebahagiaan, hidayah, kesengsaraan, dan kesesatan seorang hamba. Bahwa, siapa saja yang dadanya terbuka untuk Islam, yakni merasa lapang dalam agama Islam, lalu ia disinari dengan cahaya iman, sedang ia hidup dengan cahaya keyakinan, niscaya dengan sebab tersebut akan tenanglah jiwanya, HATINYA AKAN MENCINTAI AMAL KEBAIKAN, mengamalkannya dengan jiwa yang rela, merasakan kenikmatan tanpa merasa berat, INI ADALAH TANDA bahwa Allah Ta`aala memberinya petunjuk dan menganugerahinya taufiq kepadanya hingga ia mampu meniti jalan yang lurus. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 272, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).

Jika Allah telah memberikan kecintaan terhadap amal shalih, ilmu, iman, islam, teman-teman yang baik, maka BERSYUKURLAH DAN JAGA NIKMAT ITU. Semoga Allah tak mengalihkan nikmat tersebut kepada bejana/wadah hati orang lain disebabkan karena engkau wegah menjaganya.

Wallahu A`lam.
|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Jum`at 29 Jumaadal Uulaa 1436 H/20 Maret 2015 M.

(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 0910).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *