ILMU YANG BERMANFAAT
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Ilmu itu ada yang tercela dan ada pula yang terpuji, ilmu yang tercela adalah ilmu yang tidak mendatangkan manfaat bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah kabarkan tentang sebuah kaum yang Allah beri ilmu namun ilmu itu tidak memberi mereka manfaat, maka Allah menyebutkan dengan celaan. Allah berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tidak memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amat buruklah kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim”. (Surat Al-Jumu`ah: 5).
Sedangkan ilmu yang terpuji adalah ilmu yang mendatangkan efek manfaat bagi pemiliknya, seperti menumbuhkan rasa takut kepada Allah, cinta kepada-Nya dan merasa diawasi olhe-Nya.
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Menulis: Pemilik Ilmu yang bermanfaat, apabila ilmunya BERTAMBAH maka bertambah pula sikap TAWADHU`, rasa takut, kehinaan, dan ketundukannya di hadapan Allah Ta`ala.
Ilmu yang bermanfaat mengajak pemiliknya LARI DARI DUNIA. Yang paling besar adalah kedudukan, KETENARAN, dan PUJIAN. Menjauhi hal itu dan bersuungguh-sungguh dalam menjauhinya, maka itu adalah tanda ilmu yang bermanfaat.
(Disalin Dari Buku MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA, Hal. 27 Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas).
|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Jum`at 07 Dzulhijjah 1437 H/09 September 2016 M
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1083).