BERSATUNYA HATI, BUKAN DITENGARAI DENGAN BERSAMANYA JASAD

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Ya, kekuatan ukhuwwah tidak ditandai dengan foto bersama. Kebaikan adab seorang murid kepada ustadznya juga tidak ditandai dengan foto bersama. Kemesraan suami istri juga tidak ditandai dengan foto bersama.

Faktanya, betapa banyak yang jasad mereka bersatu namun hati mereka bercerai-berai. Dan kaum seperti itu bahkan dulu pernah ada, Allah sebutkan dalam surat Al-Hasyr:

تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ

Artinya: “Kamu kira mereka itu bersatu, padahal hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti”. (Surat Al-Hasyr: 14).

Sebaliknya, betapa banyak yang jasad di antara mereka terpenjara jarak, terpasung gunung, terlunta di belantara, terbelenggu waktu untuk bertemu, namun hati mereka terpaut erat. Karena kesatuan aqiidah, karena kesatuan manhaj.

Ternyata foto bersama bukan menjadi ukuran tanda kebaikan keislaman seorang hamba. Tapi timbangan tanda kebaikan keislaman seorang hamba adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya. Allahu A`lam.

|Demak, Sabtu 28 Rabii`ul Awwal 1437 H/09 Januari 2016 M.

(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1011).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *