AKHIRAT, TUJUAN HIDUP SEORANG MUSLIM

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Dunia bukanlah negeri yang kekal, ia adalah tempat yang fana, sedangkan akhirat adalah alam keabadian, ia kelak bahkan lebih baik dari dunia, Allah berfirman:

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّ اَبْقٰى 

Artinya: “Tetapi kalian (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan dunia. Padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal”. (Surat Al-A`la: 16-17).

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Menulis: Apabila seorang hamba menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dan mengesampingkan urusan akhiratnya, maka Allah -`azza wa jalla- akan menjadikan urusan dunianya TERCERAI-BERAI, BERANTAKAN, SERBA SULIT, serta menjadikan hidupnya selalu diliputi KEGELISAHAN.

Allah juga menjadikan kefaqiran di depan matanya, selalu TAKUT MISKIN, atau hatinya selalu tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah karuniakan kepadanya.

Dunia yang didapat hanya seukuran ketentuan yang telah ditetapkan baginya, tidak lebih, meskipun ia bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi dengan mengorbankan kewajibannya beribadah kepada Allah, mengorbankan hak-hak istri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya.

Cinta kepada dunia dan lebih mementingkannya dari akhirat adalah pokok semua kejelekan, oleh karenanya tidak boleh menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. (Tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas -hafidzahullah-, Disalin Dari Majalah As-Sunnah Edisi 12/Thn. XVI/Jumadal Uula 1434 H/April 2013 M. Hal. 13).

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Senin 12 Rabii`ul Awwal 1438 H/12 Desember 2016 M.

(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1108).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *