TAFSIR AS-SA`DIY (1) SETIAP JIWA AKAN MATI TAK BERDAYA
TAFSIR SURAT ALI `IMRAN AYAT 185
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Allah ta`aala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
(artinya): tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (surat Ali `Imron: 185).
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`di berkata: “Ayat yang mulia ini mengandung makna zuhud dalam perkara dunia, karena sifat fananya dan ketidak abadiannya. Dan dunia itu adalah kesenangan yang memperdaya, membuat fitnah karena keindahannya, memperdaya karena sebab penipuannya, menipu karena sebab kecantikannya. Kemudian dunia itu akan berpindah, yakni berpindah dari alam dunia menuju negeri yang abadi, di mana jiwa-jiwa kelak akan dibalas atas apa yang telah mereka perbuat di negeri dunia ini, baik itu berupa kebaikan atau pun keburukan.
Adapun tentang ayat: ”Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung”.
Beliau berkata: “Barangsiapa dijauhkan”, maksudnya dikeluarkan. “dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung”, maksudnya ia akan memperoleh kemenangan yang besar karena telah selamat dari adzab yang pedih, dan masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan, kenikmatan di dalamnya yang belum pernah dilihat oleh mata, kenikmatan di dalamnya yang belum pernah didengar oleh telinga, kenikmatan di dalamnya yang belum pernah terlintas pada hati manusia.
Dan dapat dipahami pula dari ayat ini bahwa BARANGSIAPA YANG TIDAK DIKELUARKAN DARI NERAKA DAN DIMASUKKAN KE DALAM SURGA maka ia tidak beruntung, bahkan ia celaka dengan kecelakaan yang abadi dan disiksa dengan adzab yang kekal.
Ayat ini mengandung isyarat yang lembut akan adanya kenikmatan ALAM BARZAKH maupun adzab di dalamnya. Dan bahwa orang-orang yang beramal akan diberi balasan di dalamnya dengan sebagian balasan sesuai amal yang telah mereka lakukan. Dan juga akan disuguhkan kepada mereka beberapa contoh dari orang-orang yang telah mendahuluinya. Hal ini dapat dipahami dari firman-Nya: “dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.”
Maksudnya, penyempurnaan balasan secara total menyeluruh dengan sesempurna-sempurnanya balasan adalah hanya akan terjadi kelak di hari kiamat. Adapun balasan selain di akhirat, bisa jadi terjadi di alam barzakh, atau kadang bisa pula terjadi sebelum di alam barzakh yakni di alam dunia. Sebagaimana firman Allah ta`aala: “dan sungguh Kami akan memberikan adzab kepada mereka dengan sebagian adzab yang dekat (dunia) sebelum adazab yang lebih besar (di akhirat)”. [SELESAI KUTIPAN].
Catatan:
Ayat: “dan sungguh Kami akan memberikan adzab kepada mereka dengan sebagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum adazab yang lebih besar (di akhirat).” Adalah surat As-Sajadah: 21.
Wallahu A`lam.
|Kotaraya, Sulawesi, Sabtu 27 Shafar 1436 H/20 Desember 2014 M.
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 0822).