MENGINGAT KEMATIAN

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Diantara hal-hal yang dapat menolong dan membantu manusia dalam mengingat kematian adalah:

1). Ziarah Kubur
wahai para penumpuk harta, wahai para pencari kedudukan, wahai manusia, wahai jiwa, jika kalian ingin mengingat kematian maka pergilah ke kubur, karena dengan mengunjunginya niscaya engkau akan mengingat akhirat.

Rasulullah bersabda: “dulu aku melarang kalian dari banyak ziarah kubur, sekarang berziarahlah karena dengannya akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (ahkaamul janaa_iz milik syaikh al albani).

Pergilah ke kubur!!!

Duduklah di sisinya!!!

Ucapkanlah salam untuk penghuninya!!!

Lalu katakanlah kepada jiwamu:

wahai jiwa…

Para penghuni kubur telah hidup di dunia…

Mereka membangun gedung-gedung dan telah sampai pada kedudukannya…

Lalu datang kepada mereka kematian…

Jadilah mereka kini sebagai para penghuni kubur…

Katakanlah kepada jiwamu!!!

Wahai jiwa…

Lihatlah kepada harta-harta para penghuni kubur yang kini dibagi-bagi oleh ahli waritsnya…

Katakanlah kepada jiwamu!!!

Wahai jiwa…

Lihatlah istri-istri para penghuni kubur itu, kini mereka telah menikah lagi…

Katakanlah kepada jiwamu!!!

Wahai jiwa…

Lihatlah kepada anak-anak para penghuni kubur itu, kini mereka menjadi yatim…

Katakanlah kepada jiwamu!!!

Wahai jiwa…

Kembalilah kepada Allah, bertaubatlah, sebelum segala upaya tak berarti lagi.

2). Hadir di saat sakaratul maut
Sakaratul maut adalah perkara yang berat, bahkan itu dirasakan oleh Rasulullah sampai-sampai beliau di saat menjelang wafatnya mencelupkan tangannya pada air lalu mengusapkannya ke wajah beliau dan berkata laa ilaaha illallah sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat. (riwayat Bukhori).

Saat engkau di sisi orang yang berada diambang kematiannya, semoga memudahkanmu untuk mengingat kematian dan negeri akhirat yang pasti ada.

3). Sholat jenazah
Saat engkau sholat jenazah, maka hadirkan pula di hatimu, bahwa kini engkau menyolati namun besok engkau yang akan disholati.

Saat engkau memikulnya, maka hadirkan pula di hatimu, bahwa kini engkau memikulnya namun suatu saat nanti engkau yang dipikul.

Saat menguburkannya, maka hadirkan pula di hatimu, kini engkau menutupinya dengan tanah dan suatu saat nanti engkau yang akan dikubur ditimbuni.

Wallahua’lam, semoga bermanfaat.

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Senin 21 Al-Muharram 1435 H/25 November 2013 M.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *