MEMBERSIHKAN HATI BUKAN DENGAN BERSEMEDI
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati adalah perkara yang penting bagi kebeningan jiwa, namun sayangnya di sana banyak orang-orang yang menempuhnya dengan cara yang salah, seperti berdzikir dengan hitungan terntu dari wasiat sang guru yang tidak pernah diajarkan Nabi, berkhalwat menyendiri dengan menghayal akan hadirnya sang guru atau jika tidak bisa maka dengan memajang foto sang guru di depan tempat ibadah, memutar musik atau berdendang dengan tabuhan alat musik sambil meneriakkan dzikir bahkan ada yang sambil berjoget, dan sejenisnya. Tentu ini adalah perkara-perkara yang jauh dari ilmu dan petunjuk Rasulullah -shallalahu `alaihi wa sallam-.
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Menulis: Semua yang membawa manusia ke Surga, Nabi –shallallahu `alaihi wa sallam- sudah jelaskan. Begitu juga semua yang membawa ke Neraka, Nabi –shallallahu `alaihi wa sallam- sudah jelaskan. Begitu pula tentang CARA MEMBERSIHKAN HATI, Nabi –shallallahu `alaihi wa sallam- sudah jelaskan. Oleh karena itu, di dalam Islam tidak ada istilah TASHAWWUF, THARIQAT, SEMEDI, BERTAPA, dan lain sebagainya, dalam membersihkan hati.
Prinsip dalam tazkiyyatun nufus adalah dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafush shalih, bukan berdasarkan ra’yu (rasio), perasaan, atau adat istiadat, atau banyaknya orang, atau yang lainnya.
(Disalin Dari Buku MANHAJ AHLUS-SUNNAH WAL JAMA`AH DALAM TAZKIYATUN-NUFUS. Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Hal. 27-28).
|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Rabu 05 Dzulhijjah 1437 H/07 September 2016 M
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 1081)