AKAN TETAPI KALIAN TERGESA-GESA

Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais

Wahai hamba-hamba Allah,…

Rasul kita yang mulia membimbing sahabat-sahabatnya dan ummatnya di atas `aqiidah yang shahiihah. Kenapa??? Karena dengan `aqiidah itulah seseorang akan kokoh ketika terjadi ujian, memperoleh  keridloan, dan menang terhadap musuh.

Khabbab bin Al-Aratt berkisah: Aku pernah mengadu kepada Rasulullah –shallallahu`alaihi wa sallam-, saat itu beliau sedang bersandar pada Ka’bah beralaskan burdah. Kami mengatakan: tidakkah engkau meminta pertolongan untuk kami??? Tidakkah engkau berdoa untuk kami???

Beliau lalu bersabda:  “Wahai Khabbab, sungguh ada seorang laki-laki sebelum kalian, yang tubuhnya dikubur hingga sebatas leher ke atas, lalu sebuah gergaji diambil untuk menggergaji kepalanya hingga terbelah menjadi dua. Ada pula yang tubuhnya digaruk dengan sisir besi sehingga terlepas antara tulang dari dari daging dan uratnya. NAMUN SEMUA ITU TIDAK MENJADIKAN MEREKA BERPALING DARI AGAMANYA, hanya saja kalian terburu-buru. Sungguh Allah  akan memenangkan perjuangan agama ini, sehingga suatu saat nanti (saat Allah sudah memenangkan perjuangan ini), orang-orang akan berkendaraan dari Shan’a hingga menuju Hadramaut tanpa merasa takut kecuali hanya kepada Allah, sampai suatu saat nanti (saat Allah sudah memenangkan perjuangan ini), serigala bisa berdampingan dengan kambing (tanpa memangsanya). Namun sungguh kalian adalah orang yang suka tergesa-gesa.” (Riwayat Bukhari).

Walau saat gunung-gunung bergetar runtuh, namun `aqiidah di dalam hati mampu tetap utuh.

Demikianlah, bahwa yang diucapkan Nabi –shallallahu `alaihi wa sallam- sebagai pembimbing Khabbab bin Al-Aratt dan juga sahabat-sahabat beliau yang lainnya bahkan kepada seluruh ummat ini, beliau betutur dalam kisah tersebut di atas: NAMUN SEMUA ITU TIDAK MENJADIKAN MEREKA BERPALING DARI AGAMANYA.

Wahai ummat Islam,…

Akan tetapi kalian tergesa-gesa!!!

Wahai para pemuda Islam,…

Akan tetapi kalian tergesa-gesa!!!

Kita terlalu bersemangat, kita terlalu sembrono. Engkau tidaklah lebih baik dari khabbab di sisi Rasulullah. Beliau –shallallahu`alaihi wa sallam- tidak berkata kepada Khabbab: nanti aku akan buatkan pasukan, aku kumpulkan jamaah untuk membelamu, lalu aku akan mengadili orang-orang kafir yang telah berani menyakitimu.

TIDAK, beliau tidak katakan hal itu. Beliau justru membimbing Khabbab  di atas `aqiidah yang shahiihah, membimbing ummat ini di atas `aqiidah yang shahiihah dan menjelaskan kepada mereka bahwa PERTOLONGAN ITU DATANGNYA DARI ALLAH, dan –selama-lamanya –pertolongan itu tidak mungkin datang kecuali karena sebab `aqiidah yang lurus.

(Diterjemahkan dari kitab Al-Aqiidatu Awwalan Lau Kaanu Ya`lamuun [I/39-40] Cet. Maktabah Al-Ghuraba Karya Asy-Syaikh Abu Islam).

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Selasa 13 Rabii`ul Awwal 1438 H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *