KELALAIAN, TIDAK AKAN MEMBAHAGIAKAN
Ditulis Oleh: Mukhlisin Abu Uwais
Kelalaian demi kelalaian terhadap ketaatan itu kian menjauhkan seseorang dari kenikmatan hidup, bagaimana tidak? Hidup ini hanya akan dirasakan bahagia-nya, kenyamanannya, kebaikannya oleh orang-orang yang beriman dan beramal sholih.
Allah berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (surat Al-Nahl: 97).
Adapun mereka mereka yang enggan melakukan ketaatan, maka dengan apa ia hendak meraih kebahagiaan yang sesungguhnya???, kalaulah ia mendapatkan kenikmatan maka toh belum tentu hatinya diilhami rasa bahagia.
Banyak orang-orang yang lalai dari ketaatan, lalu mereka bertanya kenapa aku tidak bahagia? Kenapa aku tidak bisa khusyu` dalam hidup ini untuk meyakini bahwa aku adalah sang musafir yang sedang menuju tempat kembali, bahkan untuk mengigat kematian pun begitu susahnya.
Wahai jiwa yang terkoyak oleh nafsu dalam lipatan-lipatan masa, duniamu belum berakhir selama kakimu masih di bumi, kejarlah kenikmatan yang Allah janjikan dengan ketaatan kepada-Nya. Padukan antara keimanan dan amal yang sholih, niscaya kebahagiaan itu kan segera mengejarmu dan engkau tidak bisa lari darinya. Sebagaimana jika engkau memaksiati Allah maka kesempitan batinmu hadir tiba-tiba membuatmu seakan jatuh dari langit dan engkau tidak dapat menghindarinya.
Surga itu untuk mereka yang rajin beramal, bukan untuk mereka yang malas melakukan perdagangan dengan Allah.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal shalih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.” (surat Al-Baqarah: 25).
Perlindungan Allah dari siksa neraka itu bukan untuk orang-orang yang enggan beramal dan hanya berangan-angan kosong bahwa dirinyalah yang akan duluan meletakkan sandalnya di surga.
Sebagaimana orang yahudi dan nasrani yang enggan beramal sholih maka Allah menyiksa mereka, maka demikian pula hamba-hamba-Nya yang lainnya yang melakukan amal kejahatan maka akan dibalas dengan kejahatan.
Allah berfirman:
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Artinya: “(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (surat Al-Nisa’: 123).
Kejarlah akhiratmu, lihatlah kembali jejak-jejak kakimu dalam pijakan di atas sunnah, sudah berapa jauh engkau berjalan, dan sudah berapa jauh engkau tertinggal???. Wallahu A`lam.
|Kotaraya, Sulawesi Tengah, Sabtu 26 Rabii`ul Awwal 1436 H. /17 Januari 2015 M.
(Artikel Ini Pernah Dimuat Dalam Akun Facebook Abu Uwais Musaddad Pada Status No. 0859).